PKBI Terima Penghargaan Ormas 2017 Bidang Kesehatan
2 December 2017
Darurat Bencana, Darurat Hak Kesehatan Reproduksi
12 January 2018
Show all

SIARAN PERS : Raih Penghargaan Ormas 2017, PKBI Apresiasi Mendagri

Jakarta, 12 Desember 2017 – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mengapresiasi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri) karena telah menghargai kerja-kerja Ormas untuk kemajuan bangsa melalui penganugerahan Penghargaan Ormas 2017, Kamis 30 November 2017 di Hotel Redtop Jakarta. Penghargaan ini diberikan untuk tujuh bidang atau kategori yakni kesehatan, perempuan, pendidikan, kebudayaan, lingkungan hidup, sosial dan kemanusiaan, serta pencapaian sepanjang hidup (Long Live Achievement).

Pada kesempatan itu, PKBI yang diwakili oleh Ketua Pengurus Nasional PKBI Dr. Sarsanto W. Sarwono, SpOG menerima penganugerahan Penghargaan Ormas 2017 Bidang Kesehatan. Hal ini semakin menegaskan kerja PKBI sebagai pelopor gerakan Keluarga Berencana di Indonesia.

Dr. Sarsanto mengatakan bahwa bagi PKBI, penghargaan ini semakin memacu semangat dalam memperjuangkan terpenuhinya hak kesehatan seksual dan reproduksi bagi seluruh masyarakat tanpa kecuali. “Selain itu, juga menjadi kado ulang tahun yang berkesan bagi PKBI, mengingat pada akhir tahun ini PKBI genap berusia 60 tahun,” ujar Dr. Sarsanto.

Pada 23 Desember 1957, PKBI menggagas gerakan Keluarga Berencana (KB) sebagai upaya untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan dan tingginya angka kematian ibu di Indonesia. PKBI percaya bahwa keluarga adalah pilar utama untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Keluarga yang dimaksud adalah keluarga bertanggung jawab yang menunaikan tanggung jawabnya dalam dimensi kelahiran, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan masa depan bagi seluruh anggota keluarga.

PKBI berdiri dengan tujuan untuk lkut mewujudkan terciptanya keluarga bertanggung jawab guna mencapai tujuan umum keluarga sejahtera dalam upaya memperbaiki mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia dengan senantiasa memperhatikan aspek ketahanan fisik, sosial budaya, mental dan spiritual dan Hak Asasi Manusia.

Pada bulan Oktober 1969, perjuangan PKBI dalam mewujudkan keluarga sejahtera melalui program KB mulai direspon oleh Pemerintah. Pemerintah Indonesia mendirikan Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN). Awal berdirinya, LKBN diberi tugas memberi pelayanan KB di Jawa dan Bali. PKBI tetap menjalankan peran utamanya yaitu menyelenggarakan pelatihan, riset, sosialisasi dan pelayanan KB di beberapa wilayah lainnya. Pada tahun 1970, Pemerintah merubah LKBN menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional), sekarang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Sejak masa itu, KB dipandang sebagai bagian integral dari pembangunan Indonesia.

Kemudian pada 1979, PKBI merintis program Bina Anaprasa (BA) sebagai wadah tumbuh kembang anak dan orang tua dalam bidang KB, kesehatan reproduksi, kesehatan diri, kebersihan lingkungan, hingga peningkatan ekonomi keluarga.

Pengembangan program di PKBI berdasarkan pendekatan yang sensitif gender dan keberpihakan pada kelompok miskin dan marjinal dengan semboyan “berjuang untuk pemenuhan hak-hak seksual dan kesehatan reproduksi”. PKBI bekerja bersama masyarakat untuk memperjuangkan hak kesehatan seksual dan reproduksi bagi perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan lainnya tanpa kecuali dengan melakukan berbagai program seperti; pusat informasi dan layanan remaja, layanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, pemberdayaan masyarakat, program kemanusiaan (respon kespro pada situasi bencana) dan advokasi. Berbagai aktifitas yang dilakukan di antaranya adalah pemberian informasi dan edukasi bagi anak, remaja, dan keluarga, ikut serta dalam advokasi penghapusan kekerasan seksual, penanggulangan HIV dan AIDS, layanan Keluarga Berencana yang komprehensif dan aktif melakukan advokasi untuk pemenuhan hak kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam pencapaian pada dasawarsa keenam ini, PKBI kini berada di 25 Provinsi dan 231 Kabupaten/Kota, memiliki 30 Klinik dan 1 Rumah Sakit Bersalin, dan 26 Youth Center di 21 Provinsi. Dr Sarsanto menjelaskan, dalam melakukan kerja-kerjanya PKBI membangun kerja sama baik level lokal, Nasional, Regional dan Internasional dengan berbagai NGO, Lembaga Donor, Sektor Usaha Swasta, Pemerintah Pusat dan Daerah (Kementerian, Lembaga dan Dinas terkait), Instansi Swasta, media lokal, nasional dan internasional serta Jaringan Internasional, regional dan nasional.

Cp :

Ryan A. Syakur (081282292904)

Devy Fitriyana (081901015065)