Hardiknas 2016, Hapuskan Kekerasan di Dunia Pendidikan
2 May 2016
Undangan Talkshow & Inklunesia Award 2016
29 August 2016
Show all

Bersama Masyarakat Wujudkan Akses Universal Penanggulangan HIV dan AIDS

Diseminasi Laporan Akhir Program Penanggulangan HIV dan AIDS dengan Dukungan The Global Fund

 

Bersama Masyarakat Wujudkan Akses Universal Penanggulangan HIV dan AIDS

 

JAKARTA – Dalam memperkuat dukungan Program Penanggulangan HIV dan AIDS  ke depan, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) menyelenggarakan Diseminasi Laporan Akhir Program Penanggulangan HIV dan AIDS dan Lesson Learned dukungan Global Fund, di Hotel Novotel, Jakarta (19/5) yang dihadiri oleh kurang lebih 100 orang.

Program yang berjalan sejak tahun 2009 ini berupaya mendorong proses keterlibatan masyarakat dalam menangani persoalan dan kasus HIV dan AIDS yang terjadi di masyarakat, salah satunya menciptakan kader-kader potensial yang menjadi lini terdepan dalam membangun kesehatan masyarakat di wilayahnya masing-masing. Bentuk keberhasilan kader-kader tersebut dapat dilihat dari banyak terbentuknya Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) yang didirikan dan diakses secara mudah oleh masyarakat di hampir setiap daerah di Indonesia. Hal ini dapat mendorong sebuah upaya perubahan kebijakan yang berpihak terhadap kelompok Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di tingkat lokal dan nasional.

Ketua Pengurus Nasional PKBI dr. Sarsanto Wibisono Sarwono, Sp.OG dalam sambutannya mengatakan, upaya penanggulangan HIV dan AIDS harus dilakukan secara sinergis dan terkoordinir dengan melibatkaOLYMPUS DIGITAL CAMERAn berbagai pihak, serta dengan memobilisasi sumber daya yang intensif dari seluruh lapisan masyarakat untuk mempercepat dan memperluas jangkauan program di 33 Provinsi dan 141 Kabupaten/Kota di Indonesia.

“Dalam Program Penanggulangan HIV dan AIDS dukungan Global Fund ini PKBI berupaya mengembangkan program HIV berbasiskan pengorganisasian masyarakat dengan wujud nyata berupa terbentuknya 245 PIKM untuk memperkuat relasi yang baik antara populasi kunci, masyarakat dan penyedia layanan (pemerintah),” ujar Sarsanto.

Melalui Program ini  PKBI dan NU bekerja sama menurunkan tingkat kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh HIV dan AIDS, meliputi pencegahan penularan HIV di kalangan Pengguna Narkotika Suntik (Penasun) dan pasangannya, pencegahan HIV melalui transmisi seksual, penguatan sektor publik dalam implementasi program dan peningkatan kapasitas institusi, serta penguatan sistem informasi strategis di tingkat lokal dan nasional.

Koordinator Sub Sub Recipient (SSR) Redline Kediri Anjar Sobat yang hadir sebagai narasumber, berbagi mengenai pembelajaran (Lesson Learned) dalam Program Penanggulangan HIV dan AIDS. Menurutnya, di Kediri partisipasi masyarakat telah berjalan, salah satuOLYMPUS DIGITAL CAMERAnya yaitu sosialisasi ke warga yang dilakukan oleh kader-kader PIKM yang memperoleh dana operasional dari Kabupaten/Kota atau Kelurahan.

“Di sini juga telah ada peraturan penanggulangan HIV dan AIDS berbentuk peraturan daerah dan kelurahan.  Selain itu juga terbentuk Unit Usaha Mandiri pengembangan kapasitas keterampilan ODHA dan masyarakat marjinal,” kata Anjar.

Selain itu, hadir pula sebagai keynote speaker Kemenkes RI yang diwakili oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes dr. M. Subuh, LKKNU dr. Syahrizal Syarif, Wakil Direktur Eksekutif PKBI Nanang Munajat, SSR Mitra NU dari Gorontalo dan penanggap dari Kementerian Ketenagakerjaan, Prof Irwanto dll.