Pada hari Jumat tanggal 19 Juli 2019 telah dilaksanakan nonton bareng dan diskusi film Dua Garis Biru yang bertempat di XXI Blok M Plaza, Jakarta Selatan. Sedangkan acara diskusi dilakukan di Bakmitopia yang bertempat tidak jauh dari XXI Blok M Plaza. Acara dihadiri oleh 62 peserta dan 13 di antaranya merupakan perwakilan dari media dan komunitas blogger. Acara nonton bareng dimulai pada pukul 14.25 dan diskusi dibuka pada pukul 17.00. Turut hadir dalam acara diskusi adalah Bapak Eko Maryadi (Direktur Eksekutif PKBI), Ginatri S. Noer (Sutradara film Dua Garis Biru) dan Shafira (perwakilan Youth PKBI DKI Jakarta). Bertindak sebagai moderator diskusi adalah Heny Widyaningrum, Koordinator Nasional Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi PKBI.
Dalam diskusi tersebut, Bapak Eko Maryadi mengapresiasi keberadaan film Dua Garis Biru sebagai film edukasi tentang bahaya kehamilan yang tidak diinginkan. Menurut Pak Eko, derasnya arus informasi belum juga mampu memberikan pendidikan seksualitas komprehensif bagi remaja. Sehingga remaja sering kali terjebak dalam ketidaktahuan yang membahayakan remaja itu sendiri. Ditambah lagi, menurut Pak Eko, film ini tidak terkesan menggurui penonton lewat isu kehamilan tidak diinginkan, aborsi tidak aman, dan parenting.
Gina S. Noer selaku sutradara mengapresiasi acara nonton bareng dan diskusi yang dilakukan oleh PKBI. Gina berujar, “Saya bersyukur bukan karena film ini bisa tembus penonton hingga 1 juta lebih, tapi saya bersyukur karena ada 1 juta lebih orang yang peduli dengan isu seksualitas.” Lewat film ini, Gina juga berharap supaya orangtua mulai membuka diskusi dengan anaknya terkait seksualitas yang dianggap tabu. Gina juga mengapresiasi keberadaan PKBI sebagai organisasi yang peduli dengan isu kesehatan remaja, menurutnya film ini ia buat untuk para aktivis dan relawan yang bekerja bagi anak Indonesia.
Shafira sebagai perwakilan remaja dari PKBI DKI juga senang dengan isu yang dibawa oleh film ini. Menurutnya film ini bisa menjadi bahan edukasi bagi remaja untuk mulai memahami isu kesehatan reproduksi. Selama ini, remaja cenderung mencari informasi terkait seksualitas dan kesehatan reproduksi dari sumber yang kurang dapat dipertanggung jawabkan. Masih banyak remaja yang percaya mitos terkait seksualitas dan kesehatan reproduksi karena kurangnya ruang diskusi yang membuat mereka merasa aman dan nyaman untuk bercerita. Akibatnya, angka kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) begitu tinggi bagi remaja.
Acara diskusi selesai pada pukul 19.00. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan dari PKBI kepada Gina S. Noer dan foto bersama.
Oleh: Deltani Nuzuli