Sosok Wakil Ketua Komisi Khusus Nominasi Periode 2023-2026

Wenita Indrasari: Mendedikasikan Ilmu dan Hati untuk Kesehatan Masyarakat

Dra. Psi. Wenita Indrasari, MPH, M.Si adalah sosok profesional yang mendedikasikan lebih dari dua dekade hidupnya untuk pengembangan kesehatan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan reproduksi, keluarga berencana, dan penanggulangan penyakit menular seperti HIV dan tuberkulosis.

Berlatar belakang pendidikan Psikologi dan Kesehatan Masyarakat, perjalanan karier Wenita dimulai pada awal tahun 1990-an sebagai Psikolog Industri dan Organisasi dengan fokus pada penelitian. Seiring waktu, perhatian dan komitmennya bergeser ke bidang yang lebih luas (kesehatan masyarakat) di mana ia menemukan panggilan sejatinya: memperjuangkan kebijakan, program, dan pemberdayaan masyarakat demi kesehatan yang lebih baik bagi semua.

Sejak tahun 2002, kiprahnya semakin menonjol. Ia memimpin berbagai inisiatif penting, antara lain dalam pengembangan strategi nasional penanggulangan HIV, penyusunan kurikulum pendidikan HIV bersama sejumlah universitas, serta memfasilitasi program pemberdayaan masyarakat bagi komunitas terdampak penyakit dan pemerintah daerah. Ia juga kerap dipercaya sebagai konsultan dalam penelitian, pengembangan modul pelatihan, hingga penulisan proposal dan laporan program.

Rekam jejak profesionalnya tersebar di berbagai lembaga bergengsi, mulai dari PKBI Pusat, Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Clinton Health Access Initiative (CHAI), Family Health International (FHI), Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, hingga Yayasan Project HOPE. Hingga akhir tahun 2024, Wenita menjabat sebagai Chief of Party USAID Prevent TB, sebuah peran strategis dalam upaya pengendalian tuberkulosis di Indonesia.

Namun, di balik kesibukannya sebagai profesional, semangat kerelawanan tetap mengalir kuat. Sejak tahun 1993, Wenita aktif sebagai bagian dari Gugus Tugas Kesehatan Reproduksi Remaja BKKBN, sebuah kiprah yang berlangsung hingga 2008. Di lingkungan PKBI, ia mulai terlibat sebagai relawan sejak tahun 2020 melalui Komisi Ahli Remaja, dan sejak 2023 dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi Khusus Nominasi.

Bagi Wenita, menjadi relawan bukan sekadar peran tambahan, tetapi wujud nyata kepedulian dan tanggung jawab sosial. Dengan pengalaman luas dan dedikasi yang konsisten, ia menjadi teladan bagaimana ilmu, empati, dan semangat pengabdian dapat bersatu untuk membawa perubahan nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.