Jakarta, 21 April 2025 — Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) secara resmi melantik Direktur Eksekutif barunya, Leny Jakaria, S.ST., M.Pd. Sosok perempuan ini telah lama berkiprah dalam isu-isu sosial, terutama terkait Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) serta bidang kemanusiaan.
Proses pemilihan Direktur Eksekutif PKBI melalui tahap yang ketat dan berlangsung sejak Maret 2025. Dimulai dari seleksi administrasi, dilanjutkan dengan tes psikologi, penulisan esai, hingga wawancara mendalam. Setelah melalui proses yang panjang, terpilihlah Leny Jakaria, seorang perempuan yang dinilai memiliki dedikasi tinggi dan visi yang sejalan dengan PKBI.
Acara serah terima jabatan berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh para Pengurus Nasional, perwakilan Badan Pengawas, Komisi Khusus Nominasi, Komisi Ahli, Pengurus Daerah, Direktur Eksekutif Daerah, serta staf nasional. Ketua Pengurus Nasional PKBI, Dr. Ichsan Malik, M.Psi., saat membuka acara menyampaikan harapannya agar kepemimpinan baru ini dapat membawa PKBI keluar dari masa-masa krisis yang telah dialami dalam lima tahun terakhir.
“PKBI telah menghadapi berbagai tantangan selama beberapa tahun terakhir. Karena itu, proses pemilihan dilakukan secara profesional dan akuntabel untuk menemukan pemimpin yang mampu membawa organisasi ini menjadi lebih tangguh dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya kelompok rentan,” ujarnya.
PKBI merupakan organisasi yang berfokus pada pemenuhan hak dasar kesehatan, terutama bagi kelompok marginal. Saat ini, PKBI menjalankan berbagai program penting, antara lain:
– Pendampingan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH),
– Pendampingan komunitas marginal,
– Respons tanggap bencana di bidang kesehatan reproduksi,
– Pelayanan kesehatan melalui klinik yang tersebar di 23 kota/kabupaten,
– Pencegahan stunting,
– Penanganan HIV/AIDS dan TBC.
Secara nasional, PKBI memiliki jaringan luas yang mencakup 25 daerah dan 187 cabang. Organisasi ini juga sangat menekankan penguatan peran remaja sebagai calon pemimpin masa depan. Remaja dilibatkan secara aktif dalam berbagai program sebagai bagian dari strategi keberlanjutan organisasi, dengan harapan mereka akan menjadi orang tua yang inklusif dan bertanggung jawab di masa depan.
Leny Jakaria sendiri memiliki latar belakang pendidikan di bidang sosial dan pendidikan. Ia lulus dari Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung tahun 2001, dan menyelesaikan Magister Pendidikan di bidang Teknologi Pendidikan di Universitas Pelita Harapan, Jakarta, tahun 2005. Saat ini, ia masih melanjutkan studi S1 Ilmu Hukum di Universitas Terbuka.
Dalam perjalanan kariernya, Leny banyak berkecimpung di berbagai bidang, antara lain:
– Kesehatan reproduksi remaja dan dalam situasi bencana,
– Perlindungan sosial, termasuk isu kemiskinan ekstrem dan adaptasi perlindungan sosial,
– Pencegahan eksploitasi dan kekerasan seksual (PRSEAH),
– Pengelolaan lingkungan dan sosial (ESMF),
– Pendaftaran tanah sistematis lengkap partisipatif (PTSL-PM),
– Mekanisme aduan dan umpan balik (FGRM).
Pelantikan ini menjadi momen penting yang menandai semangat baru PKBI untuk terus melanjutkan perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak kelompok rentan di seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, Leny Jakaria menyampaikan pesan inspiratif yang mencerminkan semangat kolaboratif yang ingin ia bangun bersama PKBI:
“Tidak ada superman atau superwoman, yang ada hanyalah superteam.”
“Leny Jakaria, grata es!”
liska2025