Kliping Media: Ribuan Ibu Positif HIV-AIDS, Penyuluhan ke Ibu Rumah Tangga Jadi Fokus PKBI
7 April 2015
Kliping Media:Dianggap Seperti Kebiri, Vasektomi Belum Jadi Kontrasepsi Populer di Indonesia
7 April 2015
Show all

Kliping Media : Ragam Alasan Vasektomi belum populer takut loyo hingga dilarang istri

Jakarta – Minimnya informasi soal vasektomi membuat sebagian pria enggan melirik vasektomi sebagai bentuk kontrasepsi. Vasektomi dianggap sama seperti dikebiri sehingga membuat banyak pria takut untuk melakukannya.

Data dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mengatakan hanya ada 44 orang yang melakukan vasektomi di klinik PKBI selama tahun 2014. Angka ini sangat jauh dari pengguna kontrasepsi kondom yang ada di kisaran 15.000 orang.

Lalu apa saja alasan pria masih tak mau melakukan vasektomi? Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Selasa (7/4/2015), berikut beberapa alasan vasektomi belum populer di Indonesia.
1. Takut ‘Loyo’

Takut penis loyo atau yang dalam istilah medis disebut sebagai disfungsi ereksi menjadi alasan utama pria enggan melakukan vasektomi. Padahal pakar mengatakan tidak ada kaitannya antara disfungsi ereksi seseorang dengan oeprasi vasektomi.

Heni Widyaningrum, Program Officer untuk layanan Sexual Reproduction Health, PKBI, mengatakan bahwa vasektomi tidak akan menyebabkan disfungsi ereksi. Sebab saluran yang dipotong merupakan saluran vas deferens, yakni saluran yang fungsi mengeluarkan sel sperma.

“Jadi semennya (air mani) tetap keluar, tapi nggak ada isi sel spermanya, maka nggak akan terjadi pembuahan. Jadi nggak benar kalau vas deferens dipotong nggak bisa ereksi, tetap bisa kok,” tuturnya.
2. Takut Operasi

Anggapan bahwa operasi vasektomi akan membedah kantong zakar dan mengikat saluran sperma terkadang memang membuat pria bergidik ngeri. Hal ini juga ditengarai menyebabkan vasektomi kurang populer sebagai metode kontrasepsi.

Padahal menurut Heny, vasektomi saat ini tidak lagi menggunakan teknik bedah zaman dahulu. Operasinya pun termasuk operasi skala kecil, bahkan lebih kecil daripada operasi khitan atau sunat.

“Kalau khitan kan dijahit tuh, kalau vasektomi nggak. Cuma dibuka sedikit terus salurannya dipotong atau diikat, lalu lukanya ditutup pakai plester. Setelah itu selesai,” tuturnya
3. Tidak Praktis

Alasan paling umum pria enggan melakukan vasektomi adalah tidak praktis. Jika nantinya pasangan ingin memiliki anak lagi, maka operasi pembalikan vasektomi yang dilakukan akan lebih besar dan menelan biaya lebih banyak.

“Banyak yang merasa nggak praktis, akhirnya pakai kondom saja. Atau malah minta istrinya untuk KB, pakai IUD atau implan, nanti kalau mau punya anak lagi kan masih bisa,” ungkap Heny.

http://health.detik.com/read/2015/04/07/083123/2879731/763/ragam-alasan-vasektomi-belum-populer-takut-loyo-hingga-dilarang-istri