Kliping Media Kompas : Program KB Tak Optimal
19 October 2015
Kliping Media :PKBI Libatkan Ribuan Kader Selamatkan Ibu RT dari HIV
28 October 2015
Show all

Informasi PKBI : PERNAS AIDS V, Makassar 25-29 Oktober 2015

Jakarta, 23 Oktober 2015
Pertemuan Nasional (Pernas) AIDS merupakan forum diskusi nasional para pemangku kepentingan dari setiap tingkatan dan sektor (pemerintah & komunitas) untuk melakukan review bersama dan berbagi pengalaman atas situasi epidemi HIV dan AIDS di Indonesia, serta berbagai upaya penanggulangan yang telah dilakukan dan tantangan ke depan.

Pernas AIDS membuka ruang bagi para pemangku kepentingan yang bergerak di bidang penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia untuk dapat saling berbagi pengetahuan dan pembelajaran terkait isu HIV dan AIDS yang sedang berkembang demi keselarasan dan percepatan program penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia serta membuka peluang lahirnya kemitraan-kemitraan strategis antara pemerintah, perusahaan swasta dan organisasi masyarakat sipil.

Sebelumnya, kegiatan Pertemuan Nasional AIDS diselenggarakan setiap sekali dalam dua tahun. Pelaksanan Pertemuan Nasional (Pernas) AIDS IV diselenggarakan di DI Yogyakarta pada tahun 2011 dengan sekurangnya melibatkan 2500 orang peserta, dengan menampilkan 134 presentasi abstrak oral, 225 presentasi abstrak poster dan 60 sesi pertemuan secara parallel. Pernas AIDS IV memberikan beasiswa kepada 300 orang, baik secara utuh maupun terbatas, untuk dapat berpartisipasi di dalam Pernas AIDS IV. Sekurangnya 24 perusahaan swasta dan 100 media lokal, nasional dan internasional terlibat di dalam Pernas AIDS IV. Berbagai rekomendasi strategis telah dihasilkan melalui Pernas AIDS IV untuk dapat mendorong percepatan upaya penanggulangan AIDS di Indonesia.

SKILL BUILDING PKBI di PERNAS AIDS V 2015
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) melalui dukungan Program Global Fund phase II telah melatih lebih dari 1.500 kader masyarakat yang saat ini aktif terlibat dalam menangani persoalan – persoalan dan kasus HIV-AIDS yang terjadi di masyarakat. Kader-kader potensial tersebut merupakan lini terdepan dalam membangun sebuah gerakan kesehatan masyarakat diwilayahnya masing-masing. Bentuk keberhasilan kader-kader tersebut dapat dilihat dari terbentuknya 254 Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) yang didirikan secara mandiri dan dapat diakses secara mudah oleh masyarakat yang tersebar di hampir di seluruh Indonesia.

Gerakan yang dibangun oleh masyarakat tersebut tentu tidak terlepas dari peran fasilitator lokal yang berasal dari masyarakat dan community organizer yang bekerja bersama sama dengan masyarakat. Gerakan tersebut tidak saja menciptakan kemandirian dalam menangani kasus-kasus HIV-AIDS yang terjadi, tetapi juga dapat mendorong sebuah upaya perubahan kebijakan yang berpihak terhadap kelompok Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di tingkat lokal. Tidak sedikit Desa/kecamatan yang mampu memberikan dukungan bagi kader-kader PIKM tersebut memalui kebijakan anggaran desa atau kecamatan. Gerakan ini lah yang kemudian menjadi sebuah proses inklusi pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS kedalam masyarakat sehingga mampu meningkatkan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

Keberhasilan pendekatan tersebut akan dibahas secara lebih mendetail dalam kelas skill building Pertemuan Nasional (PERNAS) V di makasar sebagai langkah konkrit dalam menciptakan sebuah perubahan di masyarakat secara kolektif.