Informasi PKBI: Peringatan Hari Anak Perempuan Internasional
8 October 2015
Kliping Media : PKBI Kasih Pendidikan pada Anak Lewat Buku
19 October 2015
Show all

Kliping Media PKBI: Cegah Kekerasan Seksual terhadap Anak dengan Boneka

Minggu, 18 Oktober 2015 | 05:04 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) punya cara unik untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak-anak: dengan boneka. Tapi boneka itu bukan seperti kebanyakan boneka. Boneka yang terbuat dari kain ini terbuat dari kain, lengkap dengan anatomi tubuh manusia. Termasuk alat kelaminnya. Pada boneka laki-laki terdapat alat kelamin pria. Demikian pula pada boneka perempuan, ada alat kelamin wanita, termasuk payudara.

Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Chatarina Wahyurini mengatakan boneka-boneka tersebut digunakan sebagai alat pendidikan seks untuk anak-anak.

“Ini diajarkan di pembinaan anak pra sekolah di desa-desa, ada sekitar 80 yang dibina PKBI,” kata Chatarina di kantornya, Sabtu 17 Oktober 2015.

Lewat boneka ini, menurut Chatarina, petugas akan memperkenalkan mengenai alat-alat kesehatan reproduksi kepada anak-anak, menjelaskan bayi keluar dari bagian tubuh mana, serta menjelaskan bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tak boleh disentuh.

“Supaya anak-anak tahu mana sentuhan yang aman dan mana yang tak aman di tubuh,” ujar Rini, sapaan akrab Chatarina.

Dia melanjutkan, pendidikan ini cukup berguna untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak-anak, termasuk pelecehan seksual yang dilakukan anak-anak. Sebab, anak-anak dipenuhi rasa ingin tahu mengenai jenis kelaminnya.

Anak laki-laki misalnya, kata Rini, kerap mengintip dan menyibak rok anak perempuan dengan motif ingin tahu. Anak-anak ini tak menyadari tindakan itu termasuk kategori pelecehan seksual. “Ada testimoni dari guru dan orangtua murid, anak laki-laki biasanya ingin tahu dan buka rok perempuan, kini jadi tidak,” tuturnya.

Pendidikan seks semacam ini, Rini melanjutkan, tak jarang mengungkap kasus pelecehan seksual yang terjadi terhadap anak. Di suatu sekolah, Rini mencontohkan, usai memberi pendidikan seks tersebut, ada anak yang melaporkan bahwa ada seorang penjual makanan di lingkungan di sekolahnya, yang mengusap-usap pahanya. Sekolah langsung menindaklanjuti kasus itu.

NIEKE INDRIETTA

http://gaya.tempo.co/read/news/2015/10/18/174710501/pkbi-cegah-kekerasan-seksual-terhadap-anak-dengan-boneka