Press Release Malam Renungan AIDS
PKBI: SELAMATKAN PEREMPUAN DAN ANAK
DARI KEMATIAN SIA-SIA KARENA HIV & AIDS
Jakarta, 25 Mei 2012,
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dirilis 29 Feb 2012, Kasus AIDS secara kumulatif dari 1987-2011 menempatkan ibu rumah tangga di urutan kedua tertinggi setelah profesi wiraswasta. Data kasus AIDS terbaru selama Jan-Des 2011 menurut kelompok pekerjaan menjadikan Ibu rumah tangga menjadi kelompok tertinggi yaitu sebanyak 622 kasus.
Peningkatan jumlah kasus AIDS pada perempuan memang terus meningkat dari 19,5% (2005) menjadi 34,0% (2011).
Dengan meningkatnya jumlah ibu rumah tangga yang AIDS berdampak pada bertambahnya kasus AIDS baru pada anak usia 0-4th. Tahun 2005 kasus kumulatif AIDS pada kelompok umur 0-4 tahun adalah 0,27%, meningkat menjadi 0,83% pada Desember 2011. Demikian juga pada kelompok umur 5-14 tahun meningkat dari 0,83% menjadi 2,66%.
Kemungkinan besar perempuan, terutama Ibu Rumah Tangga, terinfeksi HIV adalah tertular dari laki-laki pasangannya sendiri. Laki-laki pasangan, bisa dalam kategori Penasun (Pemakai Narkoba Suntik) atau lelaki yang membeli seks.
Berdasarkan estimasi 2009 dari Kementerian Kesehatan, jumlah laki-laki pembeli seks diperkirakan 3,2 juta orang. Sementara lelaki yang Penasun hanya sekitar 106 ribu, Jadi secara matematis, laki-laki pembeli seks menjadi kelompok teratas yang paling berpengaruh dalam menularkan HIV kepada kelompok ibu rumah tangga dan anak. Ibu rumah tangga dan anak akhirnya menjadi korban dari pembeli seks.
Selama ini pemerintah, lembaga donor internasional, akademisi dan masyarakat berasumsi bahwa komunitas tertentu (penasun, waria, wps, gay) adalah kelompok yang lebih beresiko menularkan HIV dan AIDS, hal ini perlu untuk ditinjau ulang.
Fokus perhatian kepada komunitas tertentu tersebut, tidak saja menambah stigma dan diskriminasi, namun juga membuat ibu rumah tangga dan anak luput untuk mendapatkan perlindungan dari kemungkinan terinfeksi HIV. Karena program pencegahan melalui transmisi seksual terfokus pada pekerja seks.
Kelompok teratas yang menyebabkan ibu rumah tangga terinfeksi HIV adalah laki-laki pembeli seks, oleh sebab itu perlu ada program khusus kepada laki-laki pembeli seks, dan membangkitkan kesadaran mereka agar bertanggungjawab terhadap keluarga, baik pasangannya, maupun anak-anaknya.
Pada acara renungan AIDS ini, PKBI sebagai lembaga yang memiliki kepedulian kepada kesehatan perempuan dan anak, mengajak masyarakat secara kolektif ikut serta dalam program penanggulangan HIV dan AIDS yang bertujuan menyelamatkan perempuan dan anak dari kematian sia-sia akibat AIDS.
PKBI mendesak pemerintah bersama-sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM dan elemen masyarakat lainnya, untuk duduk bersama merumuskan program yang efektif bagi laki-laki pembeli seks agar kebiasaan buruk yang berisiko menularkan HIV ke ibu rumah tangga dan anak dapat segera dihentikan. Bila program pencegahan ini tidak segera dilakukan maka jumlah perempuan dan anak yang terinfeksi HIV dan AIDS terus bertambah , maka bukan mustahil Indonesia terancam kehilangan satu generasi.
Dr. Sarsanto Wibisono Sarwono, SpOG
Ketua PKBI
Ir. Inne Silviane, MSc
Direktur Eksekutif PKBI
Contact Person : Frenia Nababan ( Advocacy and Communication).
PKBI PUSAT, Jl. Hang Jebat III/F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Phone: 021-7207372 ext 446| Fax: 021-7394088 | e-mail: ippa@pkbi.or.id/frenia.ippa@gmail.com